BPBD Diminta Kerja Sama dengan Bimas Kemenag
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diminta menjalin kerja sama dengan Kementerian Agama terutama bagian Bimas (Bimbingan Masyarakat) dalam membantu para korban pasca bencana yang mengalami trauma. Langkah ini dinilai lebih efektif daripada merekrut karyawan khusus di bidang ini.
"Saya rasa BPBD bisa bekerjasama dengan bimas-bimas agama. Mereka bisa memberikan kekuatan iman dan menghibur korban bencana yang mengalami trauma," kata anggota Tim Kunker Komisi VIII Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dalam pertemuan di Kantor BPBD Provinsi Sulut, Manado, Senin (23/2/15).
Politisi dari Fraksi Partai Gerindra ini menambahkan bekerja sama dengan instansi terkait menurut bisa menekan kebutuhan karyawan atau tenaga pendukung yang diperlukan BPBD pada saat atau pasca bencana. Saraswati menyampaikan hal ini menanggapi laporan BPBD soal kurangnya tenaga pendukung saat bertugas.
Sebelumnya Kepala BPBD Sulut Noldy WD Liow menjelaskan lembaga yang dipimpinnya saat ini masih kekurangan sumber daya manusia. Ia mengaku dalam kondisi tertentu masih menghadapi kendala menyelesaikan tugas dengan 97 orang karyawan apalagi menurutnya Sulut sebagai daerah rawan bencana.
"Sebetulnya BPBD Sulut membutuhkan 140 orang, ternyata setelah kami analisa di BPBD ini dibutuhkan semua personil BPBD disiplin ilmu, karena fungsi kita sebagai koordinasi, fungsi komando dan fungsi pelaksana," ujar dia.
Dia menjelaskan BPBD Sulut sekarang didukung pegawai PNS 76 orang, honorer 21 orang dengan tingkat pendidikan S2 11 orang, S1 39, D3 4 dan SMA 24 orang. Menurutnya diperlukan dukungan SDM tambahan terutama pasca bencana seperti musisi atau seniman untuk menghibur korban terutama anak-anak agar tidak bersedih dan trauma. (iw/iky)/foto:iwan armanias/parle/iw.